KOPI (Kastrad Open Opini Atas Isu) #1
Pada tanggal 18 Agustus 2021 s.d. 25 Agustus 2021 telah dilaksanakan kegiatan KOPI (Kastrad Open Opini Atas Isu) yang merupakan progja dari Departemen KASTRAD BEM FEB UNTAN.
Diikuti oleh Mahasiswa di lingkungan FEB UNTAN dengan tema “Perekonomian Indonesia Pasca Vaksinasi”. Berikut 3 pemilik naskah terbaik KOPI (Kastrad Open Opini Atas Isu) #1 sebagai berikut:
1. Petronella (Manajemen 21)
PEREKONOMIAN INDONESIA PASCA VAKSINASI
Petronella
Prodi Manajemen
Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas TanjungpuraEmail: petronella1704@gmail.com
Abstrak
Pandemi Covid-19 yang terjadi saat ini memberikan dampak negatif berkepanjangan dan menimbulkan kekhawatiran di tengah masyarakat. Penyebaran virus berlangsung dengan sangat cepat ke berbagai wilayah hingga melumpuhkan berbagai aspek kehidupan, salah satunya aspek perekonomian Indonesia yang dikabarkan mengalami kontraksi cukup parah. Penghasilan masyarakat menurut akibat adanya kebijakan pembatasan dari pemerintah yang berakibat meningkatnya angka kemiskinan dan pengangguran. Menanggapi hal tersebut pemerintah mengambil langkah dengan mengadakan program vaksinasi massal dan memastikan ketersediaan akses untuk seluruh rakyat guna mendukung mobilitas produktivitas ekonomi. Tujuan penulisan ini untuk mengetahui bagaimana kondisi perekonomian Indonesia setelah diberlangsungkannya vaksinasi. Metode yang digunakan dalam pengkajian ini yakni studi kepustakaan atau studi literatur.Kata kunci : perekonomian, vaksinasi, covid-19, pemerintah
Pendahuluan
Covid 19 pertama kali masuk ke Indonesia setelah teridentifikasi kasus pertama pada awal bulan Maret 2020. Pandemi ini tak hanya berdampak di bidang kesehatan, namun juga berdampak besar terhadap perekonomian nasional. Daya beli masyarakat terus berkurang karena sulitnya perekonomian rumah tangga di masa pandemi saat ini, padahal konsumsi rumah tangga memberikan kontribusi sebanyak 57 persen pada pertumbuhan ekonomi. Sejak April 2020 pemerintah telah mengeluarkan kebijakan dengan menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di seluruh wilayah di Indonesia yang bertujuan untuk memutus mata rantai penyebaran virus Covid-19, namun hal ini berdampak pada proses produksi, distribusi, dan kegiatan operasional lainnya sehingga menyebabkan kinerja perekonomian menurun yang mengakibatkan tingginya tingkat pengangguran dan kemiskinan di Indonesia. Masyarakat dibuat kebingungan dengan kondisi yang terjadi saat ini, dimana kebutuhan hidup terus meningkat sementara pekerjaan tidak berjalan sebagaimana mestinya. Akibat dari penghasilan masyarakat yang terus menurun, sebagian besar sektor industri harus mengalami keterpurukan bahkan ada yang terpaksa menutup usahanya secara total karena mengalami kebangkrutan. Belum lagi apabila masyarakat melanggar kebijakan maka harus membayar denda, sementara penghasilan untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga saja tidak cukup. Pemerintah telah menerbitkan berbagai kebijakan guna memutus penyebaran virus covid-19 dan menahan dampak negatif yang ditimbulkan terhadap perekonomian dan sekaligus mengupayakan pemulihan ekonomi Indonesia. Salah satunya upaya pemerintah yakni dengan melaksanakan program vaksinasi massal ke sejumlah wilayah. Tercatat total dosis yang sudah di berikan di Indonesia sebanyak 26,89 juta. Vaksinasi Covid-19 dinilai memberikan titik terang dan harapan bagi semua pihak untuk memulihkan perekonomian Indonesia dan dunia.Kondisi Perekonomian Indonesia Dimasa Pandemi Covid-19
Selain masalah kesehatan, efek pandemi juga dirasakan oleh sektor ekonomi yang pada akhirnya berpengaruh terhadap keuangan negara. Dampak tersebut diantara-Nya market panik, keuangan negara menjadi berat, anggaran pendapatan dan belanja negara(APBN) berubah secara luar biasa, penerimaan turun drastis, pengeluaran melonjak, dan defisit naik dari target sebelumnya yaitu 1,7% menjadi 6% di atas produk domestik bruto (PDB). Pandemi Covid 19 berdampak buruk bagi perekonomian Indonesia semenjak diberlakukannya Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang berpengaruh pada proses produksi, distribusi dan aktivitas lainnya yang berdampak pada perekonomian nasional. Dampak tersebut diantara-Nya market panik, keuangan negara menjadi berat, Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) berubah secara luar biasa, penerimaan turun drastis, pengeluaran melonjak, dan defisit naik dari target sebelumnya yaitu 1,7 persen menjadi 6 persen di atas Produk Domestik Bruto (PDB). Karenanya saat ini Indonesia sedang bersinergi dalam memulihkan perekonomian. Berikut potret perekonomian Indonesia Tahun 2020:
• Pertumbuhan ekonomi mengalami resesi:
Kuartal II: minus 5,32 persen,
Kuartal III: minus 3,49 persen.• Survei Kegiatan Dunia Usaha (SKDU) yang menunjukkan angka minus.
• PMI Manufaktur berada dilevel ekspansi (51,3) per Desember.
• Retail Sales Index belum pulih dimana bulan November menurun dibandingkan Oktober.
• Indeks Keyakinan Konsumen mendekati optimis pada akhir tahun (96,5)
• Defisit APBN 2020 naik menjadi 6,34 persen PDB.
Pertumbuhan ekonomi pada kuartal I masih tumbuh sebesar 2,97 persen , tetapi saat memasuki kuartal II perekonomian Indonesia mengalami kontraksi cukup parah pada triwulan II 2020. Kuartal II merupakan puncak dari melemahnya ekonomi karena adanya kebijakan pemerintah yang mengakibatkan hampir semua sektor usaha ditutup, yang tentu saja bertujuan untuk memutus penyebaran Covid 19. PSBB yang diterapkan di sejumlah daerah di Indonesia merupakan faktor yang menyebabkan kontraksi perekonomian Indonesia pada triwulan II. Apabila terjadi kontraksi di dua kuartal berturut-turut, maka secara teknis perekonomian Indonesia masuk dalam masa resesi Memasuki kuartal III, saat dimana PSBB mulai dilonggarkan dan kegiatan ekonomi mulai berjalan perlahan. Kontraksi ekonomi mulai berkurang menjadi 3,49 persen.
Vaksinasi Sebagai Pemulih Perekonomian
Vaksinasi merupakan salah satu upaya yang dinilai paling efektif untuk mengatasi pandemi Covid-19 yang masih berlangsung. Vaksinasi merupakan prosedur pemberian suatu antigen penyakit, berupa virus atau bakteri yang dilemahkan atau sudah mati. Tujuannya adalah untuk membuat sistem kekebalan tubuh mengenali dan mampu melawan saat terpapar suatu penyakit. Kedatangan vaksin Covid-19 pertama kali pada 6 Desember 2020, sebanyak 1,2 juta dosis vaksin buatan Sinovac. Presiden Joko Widodo menjadi orang pertama yang disuntikan vaksin kemudian disusul pejabat-pejabat lainnya. Hal ini bertujuan untuk membangun kepercayaan masyarakat akan program vaksinasi guna memutus mata rantai penyebaran virus Covid-19. Presiden Jokowi mengatakan vaksinasi menjadi penentu perubahan (game changer). Vaksinasi akan menentukan pemulihan perekonomian Indonesia dan seberapa cepat masyarakat bisa bekerja kembali seperti sediakala. Apabila semua masyarakat telah menerima vaksinasi, maka kemungkinan untuk penularan virus Covid sangat kecil, sehingga aktivitas masyarakat bisa berjalan normal dan sektor usaha masyarakat dapat dibuka kembali. Jokowi optimis program vaksinasi akan dorong pemulihan ekonomi. Vaksin akan membantu meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap penanganan Covid-19 serta meningkatkan indeks kepercayaan konsumen, sehingga konsumsi dan investasi dapat kembali meningkat.Upaya Pemerintah Dalam Memulihkan Perekonomian
peLangkah awal yang dilakukan pemerintah yakni mengeluarkan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2020 tentang Kebijakan Keuangan Negara dan Stabilitas Sistem Keuangan untuk Penanganan Pandemi Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) dan/atau Dalam Rangka Menghadapi Ancaman yang Membahayakan Perekonomian Nasional dan/atau Stabilitas Sistem Keuangan sebagaimana telah ditetapkan menjadi Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2020. Penerapan program PEN yang ditujukan untuk membantu meningkatkan daya beli masyarakat serta memulihkan perekonomian Indonesia secara keseluruhan. Dimulai dari rumah tangga masyarakat yang paling rentan, lalu ke sektor usaha (UMKM). Dengan adanya program PEN diharapkan adanya pertumbuhan ekonomi. Adapun program PEN yang dimaksud adalah: 1. Menganggarkan belanja penanganan Covid-19 2. Melakukan perlindungan sosial melalui Bansos kepada masyarakat berpenghasilan rendah 3. Membantu Pemda dan Sektoral KL diantara-Nya program Padat Karya 4. Subsidi bunga UMKM 5. Pembiayaan Korporasi. Terdapat Lembaga Penjaminan diantara-Nya PT SMI, PT PII, LPEI sebagai lembaga Special Mission Vehicle (SMV) Kementerian Keuangan 6. Intensif Usaha berupa pajak Adapun langkah yang diambil pemerintah sebagai berikut: Pertama, melakukan belanja besar-besaran guna meredam kontraksi ekonomi akibat pandemi Covid-19. Langkah tersebut dipilih karena, pada masa krisis akibat pandemi Covid-19, belanja pemerintah diakui sebagai instrumen pengungkit pemulihan ekonomi. Di samping itu, sektor swasta dan UMKM harus dipulihkan dengan stimulus. Kedua, pemerintah membentuk Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional. Komite tersebut akan memastikan penanganan kesehatan dan ekonomi berjalan sinergi dan menjaga pertumbuhan ekonomi pada kuartal III. Ketiga, pemerintah memberi bantuan kredit berbunga rendah, dan menyiapkan berbagai program agar UMKM bergeliat kembali. Salah satunya adalah kebijakan restrukturasi dan subsidi bunga kredit. Keempat, pemerintah menempatkan dana di perbankan guna memutar roda ekonomi. Adapun penempatan yang telah dilakukan adalah Rp 30 triliun di Himpunan Bank Milik Negara, dan Rp 11,5 triliun di Bank Pembangunan Daerah. Kelima, pemerintah melakukan penjaminan kredit modal kerja untuk korporasi.Perekonomian Indonesia Pasca Vaksinasi
Perbaikan ekonomi sudah dirasakan sejak pemerintah mengumumkan rencana vaksinasi massal dilihat dari pertumbuhan ritel yang membaik dan adanya peningkatan produksi menjelang bulan Ramadan. Pemerintah optimis dapat mengembalikan perekonomian Indonesia melalui program vaksinasi yang menjadi kunci penting pemulihan ekonomi saat ini. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan adanya rasa optimis perekonomian domestik akan membaik. Hal ini dikarenakan program vaksinasi telah berjalan dan adanya dukungan kebijakan juga melihat dari prospek ekonomi global yang semakin membaik. Namun pemulihan perekonomian juga bergantung pada efektivitas respons kebijakan. Masih ada ketidakpastian kondisi perekonomian dalam negeri dilihat dari proyeksi pertumbuhan perekonomian pada tahun 2020 dan 2021yang dilakukan oleh lembaga-lembaga ekonomi internasional. Ketidakpastian inilah yang menyebabkan adanya perbedaan penilaian atas tingkat efektivitas kebijakan pencegahan Covid 19 dan kebijakan ekonomi, namun semuanya mengarah kepada pemburukan ekonomi global. Bank Dunia memproyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2021 sebesar 5,2-5,6%. Sedangkan Bank Pembangunan Asia 5,0%, Lembaga Moodys memproyeksi hanya 4,3% jauh di bawah perkiraan Dana Moneter Internasional yang proyeksinya sangat optimis yaitu 8,2%. Prediksi IMF atau lembaga internasional mana pun selalu mengacu pada subjek yang bisa berubah. Namun diatas ketidakpastian itu sudah ada beberapa indikator yang menunjukkan produksi dalam negeri mengalami sentimen positif: 1. Ekspor manufaktur Indonesia mengalami pertumbuhan sebesar 9% terhitung secara tahunan pada Februari 2021. Produk yang menjadi andalan adalah besi, baja, logam dasar mulia, kimia dasar organik dari hasil pertanian. Perbaikan kinerja sisi produksi perekonomian dapat berlanjut apabila disertai pemulihan sisi permintaan masyarakat. 2. Berdasarkan Bank Indonesia, Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) terus membaik. 3. Konsumsi domestik yang mengerakkan 59% dari PDB di Indonesia, diperkirakan akan pulih. 4. Penjualan ritel tumbuh 227,6 persen yoy atau 2,5 (mom). 5. Belanja negara pada April tumbuh 15,9 persen yoy. 6. Konsumsi listrik industri dan bisnis pada April tumbuh 15,9 dan 20,3 persen yoy. 7. PMI manufaktur pada April 54,6, kembali mencetak rekor tertinggi sejak 2011. 8. Ekspor mencapai USD18,35 miliar atau tumbuh 30,4 persen. 9. Impor mencapai USD16,79 miliar atau tumbuh 25,7 persen yoy. Dari kemajuan beberapa aspek tersebut, pemerintah dapat menjadikan sebagai acuan untuk perbaikan perekonomian Indonesia menjadi lebih baik kedepannya.Kesimpulan
Sumber:
Pandemi Covid-19 tak hanya menciptakan krisis kesehatan masyarakat, secara umum juga mengganggu aktivitas perekonomian nasional. Penghasilan masyarakat yang menurun karena pandemi Covid-19 menyebabkan sebagian besar sektor usaha mengurangi aktivitasnya atau malah ditutup secara total. Sehingga mengakibatkan jumlah angka pengangguran pun semakin meningkat. Perekonomian Indonesia juga mengalami penurunan akibat dari adanya tekanan pandemi Covid-19 ini yang menguras anggaran pemerintah. Berbagai upaya terus dilakukan pemerintah Indonesia dalam rangka mencapai stabilisasi perekonomian di masa pandemi Covid-19 ini. Vaksinasi dinilai sebagai titik terang keberlangsungan perekonomian kedepannya. Setelah diberlakukannya vaksinasi beberapa sektor perekonomian sudah menunjukkan perubahan kearah positif. Hal ini harus di jadikan sebagai acuan untuk perekonomian kedepannya, pemerintah juga tidak boleh langsung berpuas diri dengan hasil yang dicapai, guna antisipasi akan kemungkinan yang terjadi kedepannya.
https://www.joinan.co.id/blog/bagaimana-ekonomi-indonesia-pasca-vaksinasi/
https://www.liputan6.com/bisnis/read/4571892/sri-mulyani-jabarkan-kepada-dpr-bukti-bahwa-ekonomi-indonesia-mulai-pulih
https://ejurnal.unisri.ac.id/index.php/srpa/article/download/5763/3986
https://berkas.dpr.go.id/puslit/files/info_singkat/info%20Singkat-XIII-8-II-P3DI-April-2021-172.pdf
https://dinkes.kalbarprov.go.id/pelaksanaan-vaksinasi-covid-19-oleh-tim-dinas-kesehatan-provinsi-kalimantan-barat-kepada-masyarakat/
https://www.pajakku.com/read/6010e6395bddc138006e3017/Dampak-Vaksinasi–terhadap-Perekonomian-Indonesia
2. Putri Wulan Dari (IESP 21)
“Perekonomian Indonesia Pasca Vaksinasi”
Perekonomian Indonesia Pasca Vaksinasi dinilai masih belum stabil, walaupun vaksinasi masih gencar dilakukan pemerintah namun perekonomian masih stagnam.
Dengan diberlakukannya aturan PPKM di pulau Jawa – Bali yang merupakan pusat ekonomi Indonesia menyebabkan para UMKM terbatas dan ekonomi pun sulit untuk naik.
Belum lagi penanganan covid-19 yang buruk bahkan salah satu media Amerika Serikat Bloomberg menberitakan penanganan covid-19 di Indonesia salah satu yang terburuk di dunia.
Jika dinilai dari (+) (-) Ekonomi masih dikatakan sangat tertekan karena adanya beberapa alasan. Yang pertama, karena perekonomian Indonesia yang tidak merata. Kedua, penanganan covid-19 yang belum maksimal karena anggaran pemerintah nya yang belum terealisir dengan baik. Ketiga, dari dampak PPKM ini banyak perusahaan besar tutup yang membuat terjadinya PHK besar besaran, serta sektor pariwisata Indonesia yang masih mati suri padahal kita tahu bahwa pariwisata salah satu sumber penghasilan besar bagi masyarakat Indonesia di suatu daerah.
Jadi dari permasalahan ini kita dapat menyimpulkan bahwa Perekonomian Indonesia Pasca Vaksinasi masih saja sama seperti saat belum adanya vaksinasi dan dapat dikatakan belum ada perubahan.
3. Ela Rosiana (Akuntansi 21)
Perekonomian Indonesia Pasca Vaksinisasi
Seperti di Negara-negara lainnya di Indonesia juga sedang berjuang melawan pandemi Covid-19. Sejak pemerintah mengonfirmasikan infeksi corona pertama di Indonesia pada tanggal 2 Maret 2020. Dapat dilihat, dampak yang terjadi dari pandemi Covid-19 ini bukan hanya pada krisis kesehatan masyarakat, melainkan berdampak besar pada krisis perekonomian. Tingkat pengangguran dan kemiskinan semakin meningkat, dan laju pertumbuhan perekonomian semakin menurun.
Setelah pada bulan April pemerintah menerapkan PSBB ( Pembatasan Sosial Bersekala Besar) dan sekarang pemerintah menerepkan PPKM (Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat). Kebijakan ini dilakukan sebagai salah satu cara untuk memutus rantai penyebaran virus corona, yang kian semakin meningkat.
Program vaksinasi merupakan salah satu upaya Pemerintah dalam pencapaian pemulihan stabilitas perekonomian Nasional. Meskipun dampaknya belum terlalu masif bagi sector riil. Dan sekarang program vaksinasi dibarengi dengan program PPKM yang aturannya berdampak besar bagi para pengusaha-pengusaha, baik itu pengusaha makro maupun mikro. Dampaknya dapat dirasakan, banyak pengusaha-pengusaha kecil yang harus menutup usahanya karna omset yang didapat menurun drastis. Akibat dari perlambatan ekonomi yang terjadi di masa pandemi Covid-19 ini juga mempengaruhi utang Pemerintah Pusat mengalami peningkatan dibandingkan dengan periode yang sama tuhun lalu. Posisi utang pemerintah per akhir Juni 2021 berada di angka Rp6.554,56
triliun (dikutip dari Buku APBN KiTa Juli 2021), sehingga program vaksinasi belum menggerakan perekonomian secara normal.
Sejak awal Tahun 2021, pemerintah RI terus menggadakan program vaksinasi Covid-19. Setiap masyarakat diwajibkan untuk melakukan vaksinisasi, sebagai upaya menciptakan kekebalan sistem imun masyarakat. Pemulihan stabilitas perekonomian tidak terlepas dari prilaku masyarakat, maka meningkatkan imun masyarakat merupakan tujuan utama, agar segala aktifitas sosial kembali normal.
Menurut Pieter Abdullah, Direktur Riset Center of Reform on Economics (Core) Indonesia, mengatakan bahwa pemulihan ekonomi akan terjadi seiring dengan pelaksanaan vaksinasi.
Namun vaksinasi akan sia-sia jika kesadaran kita untuk mematuhi protocol semakin menurun.